“INTI semoga dapat berperan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan disitu akan muncul santri-santri berprestasi di yang mandiri dalam mengembangkan wirausaha,” jelasnya. Lebih lanjut, Teddy menuturkan, INTI pun juga akan menjajaki potensi peluang dibidang pendidikan vokasi untuk santri dan pesantren tertentu dalam kerjasamanya. Dalam pertemuan itupun, Kyai Ma’ruf juga menjelaskan arus baru ekonomi Indonesia, dimana Konsep arus baru ekonomi itu dituangkannya dalam kondisi ekonomi saat ini mengalami pembaruan arus. “Ini merupakan ekonomi yang berkeadilan, ekonomi kerakyatan, ekonomi keumatan untuk menghilangkan berbagai kesenjangan disparitas baik antara kaya-miskin, antara pusat-daerah, antara satu daerah dengan daerah lain.
Juga untuk menghilangkan disparitas antara produk-produk nasional dengan produk luar,” kata Kyai Ma’ruf. Sebagaimana diketahui, INTI baru-baru ini sudah melakukan MoU dengan Universitas Muhammadiyah Malang, dan Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta dibidang pendidikan. Tepat 1 bulan lalu juga, INTI memberangkatkan 50 anak-anak penerima Beasiswa pendidikan full ke Tiongkok, hasil fasilitasi INTI dengan Kedutaan RRT di Indonesia.
Adapun dalam pertemuan tersebut hadir Ketua Umum INTI, Teddy Sugianto, Ulung Rusman – Sekretaris Jenderal, Nurjati Tanuwidjaja – Bendahara Umum, Jajaran Wakil Ketua Umum, Budi S. Tanuwibowo, Haris Chandra, Dedy Widjaja, Sumadi Kusuma, dan Edi Yansah, kemudian ada Kurnia Setiawan – Ketua Bid. Kaderisasi dan Pendidikan, Serihana – Ketua Bid. Sosial & CSR, Candra Jap – Wakil Sekretaris Jenderal, Lexyndo Hakim dan Santi Ding – Juru Bicara Perhimpunan INTI, dan Amin Supriyadi, Ketua Kehormatan INTI.