Setelah menyalurkan bantuan untuk korban tsunami Selat Sunda di Pandeglang, keesokan harinya Jumat (4/1) pagi Tim Tanggap Bencana INTI langsung melanjutkan perjalanan mengunjungi korban tsunami Selat Sunda di kecamatan Rajabasa dan kecamatan Kalianda, Lampung Selatan.
Candra Jap selaku koordinator mengatakan seluruh anggota tim sempat dihinggapi kecemasan untuk naik ferry ke Lampung karena kondisi anak Gunung Krakatau yang masih terus erupsi. Tapi karena didasari rasa kemanusiaan dan niat tulus untuk membantu sesama yang sedang kesusahan, mereka memberanikan diri untuk menyeberang dari pelabuhan Merak, Banten.
“Dalam perjalanan ke Sumur kemarin, kami sempat melihat dari kejauhan gunung Anak Krakatau masih terus mengeluarkan asap tinggi. Agak ngeri juga,” katanya.
Setibanya di Pelabuhan Bakauheni, tim sudah ditunggu rombongan pengurus Marga Huang Jakarta dan Marga Huang Lampung serta tokoh masyarakat Tionghoa Lampung Ali Kuku yang menjadi ketua rombongan.
Lokasi pertama yang dituju adalah Posko Mesjid Jami di desa Way Muli, kecamatan Rajabasa. Lokasi kedua adalah Posko Roni dan Posko Desa Kunjir masih di Rajabasa. Dan posko terakhir adalah Posko Way Muli Timur, Rajabasa.
Sementara Ali Kuku selaku tokoh masyarakat Tionghoa Lampung mewakili korban bencana Lampung menyampaikan terima kasih atas kedatangan dan bantuan dari Pengurus Pusat INTI dan Marga Huang Jakarta serta Marga Lampung.
“Semoga Tuhan membalas semua kebaikan bapak ibu sekalian. Ditunggu kedatangan berikutnya di Lampung. Tapi tidak dalam momen bencana, cukup sekali ini saja ,” ungkapnya.