Perhimpunan INTI Jawa Timur menemukan kembali medali penghargaan Magsasay Award milik Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang telah hilang selama belasan tahun melalui tangan seorang kolektor barang antik yang tidak ingin disebutkan namanya.
Medali itu pun diserahkan kembali kepada pihak keluarga yang diwakili oleh Alissa Wahid (putri sulung Gus Dur) pada Minggu (27/6) malam dalam acara Silaturahmi Kebangsaan yang digagas oleh INTI Jawa Timur, kelenteng Boen Bio dan Gusdurian Jawa Timur di Rumah Makan Fook, Surabaya, Jawa Timur.
Ketua INTI Jawa Timur Gatot Seger Santoso pada kesempatan itu menceritakan bahwa dirinya dihubungi oleh salah seorang kolektor barang antik yang mendapat medali itu dari tukang barang bekas. Bahkan sebelum diberikan kepada Gatot, sang kolektor sempat dihubungi oleh salah seorang dari Singapura yang menawar medali tersebut dengan harga tinggi.
“Saya dapat baru satu bulan lalu, tanggal 25 Mei. Saya simpan benar-benar buat saya kasih hari ini ke keluarga Gus Dur,” ujarnya.
Sementara Alissa Wahid pun tak menyangka salah satu barang milik Gus Dur yang sempat hilang akhirnya bisa kembali ke keluarga. Ia juga tak mengerti bagaimana bisa medali yang seharusnya berada di rumah Gus Dur bisa hilang dan berada di tangan kolektor barang antik.
“Medali itu tahun 1991 dapatnya dari Filipina, Ramon Magsasay Award. Harusnya ada di rumah kan. Itu yang bikin saya bingung,” ujar Alissa.
Meski begitu, perempuan aktivis yang dekat anak-anak muda ini mengatakan bahwa ayahnya merupakan seorang yang loyal dan terbuka bagi semua. Gus Dur terkadang lupa barang-barang miliknya, apalagi pemberian atau penghargaan dari orang atau lembaga.
“Jelas, keluarga dan Ibu berterima kasih kepada pihak-pihak yang berjasa terkait kembalinya medali ini,” kata Alissa.