Pada hari Rabu, 26 Juni 2019, Pengurus Pusat Perhimpunan Indonesia-Tionghoa (PP INTI) melanjutkan Silaturahmi Kebangsaan yang telah banyak dilakukan sebelumnya. Kali ini Ketua Umum INTI Teddy Sugianto dengan didampingi Wakil-Wakil Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal INTI serta beberapa pengurus PP INTI lainnya, Perempuan INTI, Generasi INTI dan Pengurus Daerah INTI DKI Jakarta melakukan audiensi dengan Ketua DPR-RI Bambang Soesatyo. Pada kesempatan itu Teddy mengenalkan jajaran kepengurusan INTI yang hadir dan menyampaikan terimakasih dan penghargaan kepada Ketua DPR-RI yang telah menerima audiensi pengurus INTI. Ketua DPR RI merespon sangat positif kunjungan INTI dan menyampaikan apresiasi atas semua gerak-langkah yang selama ini banyak dilakukan kepengurusan INTI, yang amat peduli pada masyarakat luas dan berorientasi kebangsaan.
Pada kesempatan itu Budi S. Tanuwibowo, Wakil Ketua Umum INTI memaparkan visi-misi dan harapan INTI antara lain tentang perlunya ada perbaikan dalam mekanisme demokrasi kita, agar tidak sekedar mengadopsi sistem one man/woman one vote, tetapi juga memadukannya dengan budaya kita sendiri yang meninggikan musyawarah untuk mencapai mufakat. Agar mekanisme itu nantinya efektif dan mampu menghasilkan para pemimpin yang baik, perlu ada perbaikan mekanisme pengkaderan yang tersistem baik mengingat kepemimpinan adalah persoalan serius dan penting, tidak cukup hanya bermodalkan popularitas dan kekuatan finansial yang akhirnya menyebabkan biaya demokrasi yang amat mahal. Merespon hal ini Bambang juga setuju untuk secara serius dan intens menyempurnakan mekanisme ini, agar nantinya para pemimpin, khususnya wakil rakyat benar-benar mampu berkarya nyata dan bertanggung jawab penuh secara moral pada seluruh rakyat. Teddy dan Budi juga menambahkan INTI banyak memberikan beasiswa kepada anak-anak berprestasi dan para calon pemimpin agar mempunyai wawasan internasional yang luas, terutama terhadap kawasan Asia-Pasific yang dimasa mendatang akan semakin strategis.
Budi juga menekankan perlunya kita kembali mempunyai perencanaan jangka panjang, seperti yang dulu pernah dilakukan. Negeri sebesar Indonesia tak mungkin tidak mempunyai perencanaan jangka panjang. Terkait hal di atas INTI akan mengajak para tokoh bangsa untuk ikut memikirkan bagaimana Indonesia 100 tahun nanti pada 2045, lengkap dengan dengan harapan INTI dan cara bagaimana mencapainya. Terkait persatuan bangsa, INTI berharap kegaduhan politik yang selama ini masih saja membawa-bawa etnisitas dan agama bisa diakhiri, sehingga Indonesia masa depan akan semakin kokoh persatuannya. Ketua DPR-RI sangat setuju dengan pandangan INTI dan menegaskan bahwa sekarang sudah bukan lagi zamannya melihat dan menilai Indonesia secara terkotak-kotak. Indonesia adalah negeri bagi semua warga tanpa kecuali.
Pada kesempatan itu Ulung Rusman, Sekretaris Jenderal INTI, juga menyampaikan undangan agar Ketua DPR-RI berkenan menjadi salah satu narasumber dalam seminar besar INTI tentang 100 tahun Indonesia, sekaligus bisa memberikan pandangan kepada seluruh pengurus INTI yang hadir dan sekaligus akan melakukan Mukernas INTI 2019, yang rencananya akan diadakan awal Agustus 2019. Menanggapi permintaan Ulung ini, Bambang Soesatyo merespon secara positif.
Terkait perang dagang AS-Tiongkok, Haris Chandra, salah satu Wakil Ketua Umum INTI yang membawahi beberapa bidang yang terkait bisnis dan ekonomi kreatif, berharap Indonesia bisa lebih lincah dan responsif berkompetisi di kancah bisnis dan perdagangan internasional. Dicontohkan Vietnam bisa memanfaatkan peluang yang ada, sehingga terjadi lonjakan volume perdagangan yang luarbiasa selama satu tahun kurun waktu terakhir, yang tak pernah tercapai selama sepuluh tahun sebelumnya. Merespon paparan Haris, Ketua DPR mengajak para pengusaha untuk mengambil peran lebih aktif agar peluang ini ditangkap secara cerdik.
Menambahkan hal di atas, Edi Yansah, Wakil Ketua Umum INTI yang juga menangani beberapa bidang pendanaan dan ekonomi mengatakan bahwa buah-buahan Indonesia bila dapat dikelola dengan baik juga mempunyai potensi besar untuk bersaing. Edi sendiri saat ini sedang mengembangkan budidaya nangka, durian, mangga dan buah-buahan lainnya, yang hasilnya nanti dibuka untuk umum sebagai proyek percontohan secara luas. Bambang sendiri menyampaikan contoh bahwa nangka mentah juga bisa diekspor sebagai produk pengganti daging bagi para vegetarian.
Terkait program beasiswa yang selama ini telah banyak dilakukan INTI lewat program beasiswa Pelangi, Ketua Program Beasiswa Pelangi, Lim Kho Ping secara merendah melaporkan bahwa sejauh ini INTI sudah memberikan ribuan beasiswa kepada pelajar berprestasi yang mau masuk SMA, yang berasal dari kalangan kurang mampu, tanpa melihat latar belakang etnisitas, suku, agama dan keyakinan.
Di akhir pertemuan yang berlangsung sangat akrab dan cair ini, Budi juga menyampaikan perlunya para pemimpin DPR untuk berbicara di depan anggota IN